RSS

New and Emerging Technologies & The Wonderful World of Wireless

Halo semuanyaaaaa…………….!!!!!!!!! Kali ini saya akan membahas mengenai telecommuting dan juga dunia nirkabel….Tanpa perlu menunggu lebih lama, yukk kita simak lebih lanjut…..

Telecommuting atau yang lebih kita kenal dengan sistem bekerja di rumah atau jauh dari kantor sebenarnya telah digunakan untuk waktu yang lama, tapi semakin hari, sistem telecommuting ini dapat kita lihat semakin populer di kalangan masyarakat, dimana popularitas ini sendiri berkembang tidak lain karena beberapa alasan tertentu seperti adanya sensitivitas masyarakat terhadap pencemaran lingkungan, karena frustrasi dan adanya biaya yang harus dikeluarkan untuk berangkat ke tempat kerja, dan tentu juga karena adanya pilihan dan kemampuan yang ditawarkan oleh internet dan elektronik sebagai akibat dari perkembangan teknologi komunikasi.

Tidak semua kantor yang melakukan sistem telecommuting berjalan dengan sukses, karena untuk menjadi sukses, sistem telecommuting tergantung pada jenis karyawan dan juga pekerjaan yang ada. Proses telecommuting ini sendiri sebenarnya menyebabkan beberapa perubahan tertentu dalam lingkungan pekerjaan, seperti perubahan sistem manajemen dan juga penciptaan kantor yang bersifat virtual. Perubahan sistem manajemen yang dimaksud salah satunya seperti pelatihan bagi generasi baru manajer untuk berurusan dengan telecommuting, sehingga mereka tidak canggung lagi dengan sistem telecommuting yang berlangsung. Sedangkan penciptaan kantor virtual lebih mengarah kepada perubahan faktor fisik dari kantor yang bersangkutan, dimana salah satu hal yang mempengaruhinya adalah WAN.

WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi yaitu Wide Area Network yang merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar, seperti jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN ini biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain. Singkatnya dapat dikatakan, WAN membentuk akses lapisan untuk pengguna dan komputer mereka.

Umumnya, sebagian besar komunikasi yang terjadi cenderung terjadi di tingkat lokal, seperti karyawan dengan manajer, karyawan dengan karyawan, dll. Namun, dengan munculnya internet dan WAN ini, kebanyakan dari database, sumber daya, fasilitas, dan globalisasi perusahaan telah menjadi umum. WAN tidak jarang pula dikaitkan dengan LAN (Local Area Network) yaitu jaringan wilayah lokal atau jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil. Namun sesungguhnya, WAN berbeda dengan LAN dalam banyak hal seperti dari segi :
• Kepemilikan : peralatan LAN (switch, komputer, kabel) biasanya dimiliki oleh perusahaan, sedangkan dalam WAN, peralatan dan pelayanan yang ada merupakan hasil sewa dari penyedia, dimana penyedia yang ada meliputi Regional Bell Operating
Companies (RBOCs)
, pembawa jarak jauh, perusahaan satelit, dan perusahaan TV kabel. Biasanya RBOCs dan pembawa jarak jauh adalah WAN penyedia dominan karena mereka memiliki infrastruktur (kabel, dll) di tempat di seluruh dunia.
• Reliabilitas: Karena sifat WAN dalam hal ukuran, kapasitas, dan jarak perjalanan, WAN kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan LAN. WAN dapat menyebabkan banyak kesulitan dan sering menyebabkan perusahaan untuk menginstal garis WAN berlebihan.
• Biaya: Pada LAN, biaya yang dikeluarkan adalah biaya peralatan untuk satu kali pembelian, sedangkan pada WAN, biaya yang dikeluarkan adalah biaya peralatan yang disewa dari penyedia, dimana biayanya tergantung pada jarak perjalanan, kecepatan yang diinginkan, protokol yang digunakan, dan kontrak di antara keduanya.

Lebih jauh, saya akan membahas mengenai dunia nirkabel, dimana yang dimaksud dengan dunia nirkabel adalah dunia dimana teknologi sudah canggih dan cukup banyak mempermudah pekerjaan manusia. Teknologi nirkabel datang dalam berbagai bentuk dan ukuran yang dapat kita lihat setiap harinya. Contoh dari teknologi nirkabel yang sering kita temui yaitu alat-alat sederhana seperti remote control TV dan pembuka pintu garasi atau alat-alat yang lebih kompleks seperti telepon seluler, personal digital asisten, dan juga TV berbasis satelit.

Dalam perkembangannya, dapat dikatakan teknologi nirkabel telah meresap dalam kehidupan pribadi maupun profesional seseorang. Baik di rumah maupun di lingkungan kerja dan masyarakat, seseorang pasti tidak bisa terlepas dari teknologi nirkabel ini. Ruang lingkup nirkabel telah meluas dan mempengaruhi hampir seluruh faktor kehidupan manusia. Salah satu aplikasi yang terkait dengan teknologi nirkabel ini adalah jaringan area lokal nirkabel atau yang biasa disebut juga dengan WLAN.

Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya, dimana link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Meskipun WLAN hanya merupakan salah satu bagian kecil dari nirkabel, namun mereka memiliki komponen penting dan unsur-unsur yang sama seperti pada semua sistem nirkabel.

Kebutuhan setiap individu selalu berubah dengan cepat, yang menyebabkan setiap bisnis juga berubah dengan cepat. Saat ini kita lebih menyukai segala sesuatu yang instant dan informasi yang mudah diakses, dan hal inilah yang disediakan WLAN, dimana dalam
menunjang hal ini, teknologi harus fleksibel, mudah beradaptasi, dan mudah berubah.

References :

http://id.wikipedia.org/wiki/WAN
http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_lokal_nirkabel
http://id.wikipedia.org/wiki/Local_area_network
Jones, Stephan & Kovacs, Ron. (2005). Introduction to Communications Technologies: A guide for Non-engineers. New and Emerging Technologies, 145 – 162.
Jones, Stephan & Kovacs, Ron. (2005). Introduction to Communications Technologies: A guide for Non-engineers. The Wonderful World of Wireless, 165 – 180.

 
12 Comments

Posted by on May 19, 2011 in Teknologi Komunikasi

 

Tags: , , , ,

Televisi Digital

Artikel saya kali ini akan membahas mengenai televisi digital. Namun sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, apakah kalian sudah mengetahui apa itu televisi digital…??

Televisi digital atau yang lebih dikenal dengan nama DTV (Digital Television) adalah alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital. Televisi ini merupakan salah satu contoh perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer. Televisi digital merupakan jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi.

Proses transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital sendiri membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Agar dapat menerima siaran digital, maka sudah tentu kita memerlukan pesawat TV digital. Namun, bagi Anda yang masih menggunakan pesawat televisi analog, janganlah berkecil hati, karena jika Anda tetap ingin menggunakan pesawat televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut kotak konverter (Set Top Box).

Pada pesawat televisi analog sendiri, sinyal penyiaran digital akan diubah menjadi sinyal analog oleh kotak konverter, sehingga pengguna pesawat televisi analog tetap dapat menikmati siaran televisi digital. Pengguna televisi analog tetap dapat menggunakan siaran analog dan secara perlahan-lahan beralih ke teknologi siaran digital tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini.

Lalu, bagaimanakah dengan frekuensi televisi digital..?? Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1 : 6. Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal transmisi, teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus untuk program yang berbeda.

TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan gambar berformat digital seperti yang digunakan kamera video.

Lebih lanjut, televisi digital sendiri memiliki beberapa manfaat, yaitu televisi digital biasanya digunakan untuk siaran interaktif, dimana masyarakat dapat membandingkan keunggulan kualitas siaran digital dengan siaran analog serta dapat berinteraksi dengan televisi digital. Manfaat lainnya, teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif dimana televisi digital memiliki layanan komunikasi dua arah layaknya internet. Selain itu, siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi tidak bergerak maupun sistem penerimaan televisi bergerak. Kebutuhan daya pancar televisi digital yang lebih kecil menyebabkan siaran dapat diterima dengan baik meski alat penerima siaran bergerak dalam kecepatan tinggi seperti di dalam mobil dan kereta. Dan yang terakhir, televisi digital memungkinkan penyiaran saluran dan layanan yang lebih banyak daripada televisi analog. Penyelenggara siaran dapat menyiarkan program mereka secara digital dan memberi kesempatan terhadap peluang bisnis pertelevisian dengan konten yang lebih kreatif, menarik, dan bervariasi.

Produksi televisi digital sendiri terbagi menjadi 2, yaitu HDTV dan SDTV. Apakah yang dimaksud dengan HDTV dan SDTV..?? Saya akan menjelaskan dua hal ini lebih lanjut.

HDTV atau High Definition Television adalah standar televisi digital internasional yang memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Dengan menggunakan HDTV ini, penonton dapat melihat gambar berkontur jelas dan juga warna berkontur matang. HDTV sendiri memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog . Lalu, apa sajakah kelebihan dari HDTV ini jika dibandingkan dengan SDTV..??

Keuntungan pertama dari HDTV yaitu HDTV mampu menayangkan gambar dengan mutu yang tinggi. Resolusi gambar yang disajikan pun lebih rapat sehingga menghadirkan gambar yang lebih tajam, karena HDTV mempunyai resolusi 625 garis, juga 1080 garis. Semakin banyak garis maka akan lebih tajam gambar yang ditampilkan. Kelebihan lainnya, HDTV juga dapat dijadikan sebagai monitor komputer secara langsung. Selain itu, dilihat dari sisi ukuran / bentuknya, HDTV memiliki ukuran yang lebih lebar dibanding dengan TV biasa, dimana format HDTV ini menyerupai layar bioskop.

Lalu, bagaimanakah dengan SDTV atau yang dikenal juga dengan Standard Definition Television..?? Berbeda dengan HDTV, SDTV mempunyai resolusi lebih rendah, menampilkan 480 baris vertikal dan kualitas gambar yang mirip dengan film-film DVD. Namun, SDTV ini juga memiliki keunggulan tersendiri dalam hal kemampuan stasiun TV untuk mengirimkan informasi, karena jika dibandingkan dengan HDTV, SDTV tidak terlalu banyak memakan bandwith, karena resolusinya yang rendah. Dalam satu kali pengiriman program, SDTV mampu mengirim lima program sekaligus sedangkan HDTV hanya satu program. Berbeda dengan SDTV, minat terhadap HDTV umumnya sangat sedikit sehingga dapat dipastikan jumlah pemirsa pun akan sedikit. Alasannya tidak lain karena harga HDTV yang lebih mahal. Selain itu, stasiun atau produsen dan juga para pembuat iklan belum memproduksi konten digital se-standar HDTV. Jika ingin membuat iklan dengan standar HDTV, para pembuat iklan pun harus berpikir dua kali lipat karena biaya yang dikeluarkan 10-20 % lebih banyak.

References :
http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_digital
http://www.daishz.com/2009/01/hdtv-adalah.html
http://dora.students-blog.undip.ac.id/tag/sdtv/
http://debby03.blogspot.com/
http://myblogisland.blogspot.com/2010/11/televisi-digital.html
Grant, A. E. & Meadows, J. H. (2008). Communication Technology Update and Fundamentals. Digital Audio. Atau dapat juga diakses melalui situs :
http://www.4shared.com/document/6byUAlYU/kel_2.html

 
9 Comments

Posted by on May 11, 2011 in Teknologi Komunikasi

 

Tags: , , , ,

Legal Issues, Y2K, Artificial Intelligence, and Digital Audio

Dalam artikel kali ini, saya akan membahas tentang isu legal mengenai pembajakan software, Y2K, dan kecerdasan buatan, serta audio digital dan analog, dimana artikel ini bersumber pada buku The New Communications Technologies (MAM Chapter 4) dan Communication Technology Update and Fundamentals (AG Chapter 15).

Pertama-tama, saya akan membahas mengenai pembajakan software terlebih dahulu. Kata ini tentu sudah tidak asing lagi bukan ? Di zaman modern seperti sekarang dimana peralatan sudah sangat berkembang, pembajakan software tentu bukan merupakan masalah yang sulit untuk ditemui. Masalah ini sudah sangat sering terjadi, bahkan terjadi hampir di seluruh negara di dunia. Lantas, apakah yang dimaksud dengan pembajakan software itu sendiri..?? Pembajakan software merupakan kegiatan penduplikatan dan pendistribusian secara ilegal, yang juga merupakan hambatan yang dihadapi industri komputer. Pembajakan software biasanya dilakukan dengan menggunakan software yang sama persis seperti yang dibajak, dimana software yang ada digunakan sebagai alat untuk mencuri data yang ada di software tersebut. Pembajakan software ini sendiri sebenarnya tidak jarang telah menimbulkan masalah – masalah tertentu, terutama yang berkaitan dengan perekonomian, karena pembajakan merupakan salah satu isu ekonomi yang berpotensi menghilangkan pendapatan dan bersinggungan dengan hak milik intelektual.

Untuk mengatasi masalah pembajakan software ini, sebenarnya telah dilakukan beberapa cara, meskipun cara-cara tersebut belum cukup efektif untuk meminimalisir pembajakan software ini. Misalnya beberapa perusahaan telah menerapkan pola perlindungan terhadap software atau hardware, dimana program tersebut dibungkus dengan dongle, yakni sejenis komponen hardware mini, yang dipasang dalam USB PC atau saluran data (port) lainnya. Tanpa alat ini, software tidak akan bisa digunakan, sehingga untuk itu, konsumen harus membeli software asli yang dilengkapi dengan dongle. Cara yang lainnya adalah dengan diberlakukannya perjanjian lisensi. Sayangnya, perjanjian ini tidak dapat mengatasi masalah pembajakan, tetapi malah semakin memperparah pembajakan, karena lisensi ini tidak dapat dipakai untuk dua media (PC atau Notebook) sekaligus, sehingga lebih banyak pengguna komputer memilih untuk menggunakan software bajakan yang kompatible untuk semua media.

Selanjutnya, saya akan membahas tentang Y2K. Y2K merupakan istilah untuk masalah yang akan dihadapi manusia menyangkut teknologi komputer, yang mengancam laju kehidupan manusia modern. Masalah ini diawali oleh programer komputer yang bekerja dengan hardware dan ruang penyimpanan yang terbatas. Untuk mengemat sumber yang terbatas itu, programer menggunakan metode ringkas dalam aturan penanggalan, yaitu dengan memakai dua digit terakhir, misalkan 81 untuk 1981. Namun, masalah muncul kemudian, dimana pada tahun 2000, komputer akan membaca dua angka nol dan hal ini akan mengganggu sistem operasi berbasis komputer yang ada saat ini, karena komputer juga menggunakan angka nol ganda (00) untuk tahun 1900, sehingga berpotensi mengganggu operasi berbasis komputer.

Isu selanjutnya adalah mengenai kecerdasan buatan atau artificial intelligence…. Kecerdasan buatan ini sebenarnya merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi dan hasil pemikiran manusia yang super canggih. Kecerdasan buatan ini bertujuan untuk mengembangkan sistem berbasis komputer yang meniru sifat utama manusia, yakni kemampuan berpikirnya. Layaknya manusia, kecerdasan buatan membuat komputer dapat “berpikir” dalam mengolah data. Beberapa jenis kecerdasan buatan (termasuk kelebihan dari kecerdasan buatan) yang sering kita temui, misalnya :
• Kecerdasan buatan dapat menyederhanakan komunikasi antara manusia dan computer. (Nature Language Processing)
• Kecerdasan buatan memungkinkan komputer untuk mengenali suara atau ucapan manusia. Kita cukup menyebutkan instruksi tertentu kepada komputer dan secara digital, komputer akan mengenali suara kita. (Speech Recognition)
• Terdapat suatu mesin informasi yang memuat pengetahuan dari skill manusia yang ada, buku dan dokumen lainnya. Dimana dengan adanya alat atau sistem ini, diharapkan kesenjangan informasi dapat teratasi, mampu membantu orang-orang yang kurang ahli pada suatu bidang, serta mampu menjaga, menyimpan, dan mewariskan ilmu dan pengalaman yang bisa saja hilang ketika seorang ahli meninggal . (Expert System)

Setiap perubahan pasti akan membawa 2 dampak sekaligus, yang positif dan yang negatif. Jika yang positif telah saya sebutkan di atas, lantas apa saja dampak negatif dari kecerdasan buatan ini..??? Banyak pihak, terutama yang menentang sistem kecerdasan buatan, meyakini bahwa generasi mesin-mesin terbaru itu justru akan menghilangkan jutaan pekerjaan. Dan mungkin memang hal inilah yang akan terjadi beberapa tahun atau abad ke depan. Semakin hari dunia semakin berkembang, yang secara tidak langsung telah melahirkan banyak sekali kecerdasan buatan di dunia ini. Salah satu contoh misalnya, saat ini sudah ada mesin yang dapat digunakan untuk mengisi pulsa elektrik sendiri, sehingga kita tidak perlu lagi berinteraksi dengan penjual pulsa. Di negara-negara tertentu, pengisian bahan bakar kendaraan juga tidak melibatkan satuan petugas seperti yang sering kita temui di Indonesia. Dampak lainnya, timbul juga ketakutan pada sistem kecerdasan buatan, salah satunya terhadap robot, karena akan mengurangi peran kita sebagai manusia, serta kekhawatiran seperti yang tergambar dalam film-film tentang mesin-mesin penghancur.

Yang terakhir, saya akan membahas tentang teknologi analog dan digital audio. Salah satu kelebihan manusia adalah manusia memiliki kemampuan berpikir (kecerdasan intelektual) yang super canggih. Manusia memiliki otak yang senantiasa digunakan untuk melakukan eksperimen dan menemukan terobosan-terobosan yang baru. Tidak bisa disangkal, perkembangan dan kecanggihan teknologi pada saat ini semuanya merupakan hasil dari pemikiran dan kreatifitas manusia. Manusia selalu berusaha untuk melakukan inovasi untuk menemukan hal-hal baru yang berbeda dari yang sudah ada. Hal itu pulalah yang menyebabkan munculnya dunia digital, yang merupakan hasil inovasi dari dunia analog.

Teknologi analog adalah sebuah teknologi dimana sinyal dikirimkan dan ditransmisikan dalam bentuk gelombang. Jadi, apabila kita mengirimkan pesan dalam bentuk suara, maka suara kita akan diubah menjadi gelombang, yang kemudian ditransmisikan kembali dalam bentuk suara. Secara keseluruhan, teknologi analog ini dapat dikatakan jauh dari sempurna karena masih memiliki kelemahan, seperti kemampuan pengukuran yang belum teliti. Lalu lahirlah teknologi digital yang menggunakan sistem angka atau nomor untuk mempresentasikan informasi. Teknologi digital sendiri memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat kita temukan pada teknologi analog , yaitu :
• Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
• Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
• Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
• Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
• Kualitas sinyal audio digital biasanya terkompresi lebih kecil (Gomes, 2007).

Kita hidup pada abad ke 21 saat ini, dimana teknologi sudah sangat berkembang dan melahirkan alat – alat komunikasi dengan fitur-fitur yang baru, yang berkembang semakin kompleks dari waktu ke waktu. Masih ingat bagaimana bentuk telepon yang kita gunakan 10 atau 20 tahun yang lalu..?? Coba bandingkan dengan bentuk telepon yang kita gunakan saat ini..?? Sangat berbeda bukan..?? Bermula dari telepon berkabel, manusia terus melakukan eksperimen dan inovasi, yang menyebabkan pada saat ini telepon telah berubah bentuk, dari yang berkabel menjadi telepon tanpa kabel, atau yang lebih dikenal dengan istilah handphone. Handphone sendiri pun telah banyak mengalami perkembangan, dari yang hanya berfungsi untuk mengirim pesan dan telepon, sampai saat ini yang dilengkapi music player, kamera, video call, dan sebagainya. Tidak hanya pada telepon, dunia musik juga telah mengalami banyak sekali perubahan, mulai dari penggunaan kaset, CD, DVD, hingga saat ini booming media player digital portabel seperti iPod. Lalu kira-kira, apa yang akan kita gunakan untuk 10 atau 20 tahun ke depan yaaa…??? =)

References :
Mirabito, M. M. A., & Morgenstern, B. L. (2004). The New Communications Technologies: Applications, Policy, and Impact. Computer Technology: Legal Issues,Y2K, and Artificial Intelligence. Atau dapat juga diakses melalui situs :
http://www.4shared.com/document/YLQt4FB2/kel_1.html

Grant, A. E. & Meadows, J. H. (2008). Communication Technology Update and Fundamentals. Digital Audio. Atau dapat juga diakses melalui situs :
http://www.4shared.com/document/6byUAlYU/kel_2.html

 
10 Comments

Posted by on April 14, 2011 in Teknologi Komunikasi

 

Tags: , , , , ,

Konvergensi Media pada saat ini….

Haloo semuanyaaaa……..!!!!!!! Senang rasanya kembali lagi…..

Kali ini, saya akan membahas topik yang berbeda…Mau tau topik apa yang akan saya bahas..?? Coba tebak….Clue-nya berhubungan dengan media dan sedang marak terjadi saat ini…Hayoo apa…????

Yaaa…Jawabannya konvergensi media…Namun sebelum lanjut lebih dalam lagi, tahukah Anda apa arti dari konvergensi media..???

Dalam bahasa sederhana, konvergensi berarti proses penggabungan atau integrasi yang mengerucut menuju satu titik tujuan (BPPT , 2007 ; 5). Konvergensi juga bisa berarti suatu kecenderungan menuju ke suatu titik yang sama atau menuju satu sama lain (Suprapto , 2009 ; 77). Namun menurut saya, dalam bahasa singkatnya, konvergensi dapat diartikan sebagai proses dimana terjadinya penggabungan antara berbagai media analog dengan digital. Konsep konvergensi sendiri dikemukakan juga oleh Nora dan Mine (1980) dengan term telematique (telematik) untuk menggambarkan kombinasi antara computer dan teknologi komunikasi, dimana konsep ini juga menggambarkan kalau studi media konvensional tidak hanya pada radio, televise dan film, tetapi juga pada telepon dan komputer. Proses konvergensi ini sendiri sedang marak pada saat ini dan disadari atau tidak, proses konvergensi ini sedikit banyak berpengaruh dalam hidup kita. Kita ambil contoh proses konvergensi yang sering kita temui. Misalnya dewasa ini, kita dapat dengan mudah mendengarkan musik, siaran radio, siaran televisi, dan mengakses internet serta memperoleh informasi yang up-to-date hanya dengan menggunakan handphone. Mengapa bisa demikian? Padahal dahulu seperti yang kita ketahui bersama, jika kita ingin mendengarkan musik, maka harus melalui walkman. Masih ingat walkman bukan..?? Alat sebesar kepalan tangan yang senantiasa digunakan untuk mendengarkan musik dengan memainkan lagu dalam kaset yang kita inginkan. Contoh lainnya, jika kita ingin mendengarkan siaran radio, maka kita harus menyetel radio. Begitupun jika kita ingin menonton televisi. Sumber informasi pun rasanya belum menjangkau internet, hanya sebatas koran, radio, dan televisi. Lantas, mengapa dalam sekejap perubahan ini bisa terjadi..??? Yaaaa, betullll…. Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena perkembangan teknologi….

Tidak dipungkiri, perkembangan teknologi berperan sangat besar dalam kehidupan kita saat ini. Konvergensi sendiri merupakan gejala yang mengemuka pada akhir abad 20, dimana perubahan ini mengalami percepatan dalam 10 tahun terakhir dan sudah bisa dirasakan oleh masyarakat awam sekalipun (BPPT, 2007 ; 3). Lantas, dampak apa yang telah diberikan dan dapat kita rasakan pada saat ini…?? Yang pertama dan yang terutama, jelas, konvergensi media telah menyebabkan semakin efisiennya penyampaian suatu informasi… Hal ini dapat dilihat dari semakin mudahnya kita sebagai pengguna media dalam memperoleh informasi yang up-to-date. Dampak lainnya, konvergensi media membutuhkan biaya yang lebih sedikit dan waktu penyampaian pesan yang lebih cepat… Sebagai contoh, belum sampai satu jam terjadi gempa dan tsunami di Jepang, namun kita yang berada di Indonesia sudah mengetahui berita tersebut melalui BBM atau Twitter yang sedang booming…Konvergensi media telah mengubah komunikasi (Briggs & Burke , 2006 ; 331). Lebih lanjut lagi, konvergensi media ternyata juga berpengaruh dalam bidang teknologi, social , dan bisnis.

Dari sisi teknologi, fenomena konvergensi sendiri ternyata telah menciptakan fenomena yang disebut dengan teknologi “Open Platforms Access”, yang memudahkan akses ke berbagai layanan dengan berbagai konten seperti musik, film, televisi interaktif digital, permainan atau game melalui aneka ragam media pengantar dan terminal (BPPT , 2007 ; 59).

Dari segi sosial, konvergensi telah menyebabkan perubahan gaya hidup masyarakat. Teknologi mempengaruhi bagaimana orang berinteraksi satu sama lain dan bagaimana orang mengekspresikan diri di tengah masyarakat. Saat ini, secara umum, masyarakat sudah mengalami ketergantungan yang tinggi terhadap telepon seluler, yang juga menyebabkan terjadinya perubahan kebiasaan. Masyarakat sekarang memiliki kebebasan untuk dapat berkomunikasi kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja. Telepon seluler dan internet pun seolah telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi sebagian orang, baik untuk keperluan pribadi, bisnis, maupun pendidikan. Sebagai contoh, jika diharuskan untuk memilih antara tidak membawa telepon seluler dengan tidak membawa uang, sebagian orang (termasuk saya sendiri) mungkin akan memilih jika lebih baik tidak membawa uang. Contoh lainnya, jika pada zaman dulu, setiap pagi semua orang akan membaca koran untuk mendapat informasi, pada saat ini, setiap pagi orang-orang akan berlomba untuk mengakses internet, baik melalui telepon seluler maupun komputer, untuk memperoleh informasi.

Dampak lainnya, dari segi bisnis, konvergensi media ternyata telah menyebabkan munculnya pemain-pemain baru di bidang bisnis teknologi informasi. 10 atau 20 tahun yang lalu, mungkin karir sebagai ilmuan di bidang informasi, sarjana elektronik, analis sistem komputer, teknisi broadcaster, programmer komputer, operator komputer, operator telepon, dan masih banyak lagi pekerjaan lainnya, masih belum popular dan diincar. Namun pada saat ini, karir di bidang tersebut seolah-olah dinantikan oleh sebagian besar orang.

Jika yang telah saya sebutkan di atas sebagian besar merupakan dampak positif dari konvergensi, lantas apa dampak negatifnya..?? Ternyata, disadari atau tidak, konvergensi media berpotensi dalam menimbulkan kesenjangan social dalam masyarakat, yang disebabkan karena tidak adanya kemampuan yang sama dalam menerima perkembangan teknologi (masyarakat gaptek Vs masyarakat hi-tech). Sebagai contoh, masyarakat yang tinggal di Jakarta mungkin akan lebih mudah dan lebih cepat dalam menerima perkembangan teknologi yang ada dibandingkan dengan masyarakat di daerah-daerah pedalaman. Hal ini terbukti dengan banyaknya penggunaan peralatan teknologi terbaru seperti BlackBerry dan IPad, yang dapat lebih sering kita temukan pada masyarakat Jakarta dibandingkan masyarakat daerah lainnya, khususnya pedalaman.

Dampak negatif lainnya, konvergensi media juga dapat menyebabkan kualitas hubungan personal semakin berkurang. Sering saya temui orang-orang yang lebih memilih untuk berkomunikasi dengan menggunakan SMS dan BBM dibandingkan dengan berbicara langsung, padahal jarak mereka cukup dekat. Tidak hanya pada orang-orang itu saja sebenarnya, karena saya sendiri pun sering melakukan hal itu. Tidak jarang saya berkomunikasi dengan kakak atau adik saya dengan menggunakan SMS, padahal jarak kami berdua hanya berbeda satu ruangan. Aneh memang, tapi itulah yang terjadi. Disadari atau tidak, perkembangan teknologi yang telah menyebabkan konvergensi, telah menyebabkan ketergantungan yang amat tinggi antara pengguna media dengan media komunikasi yang ada pada saat ini. Tidak hanya pada saya atau Anda saja, tapi pada hampir semua orang di dunia… =)

Reference :
Suprapto , Drs. Tommy, M.S. 2009 . Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi . Media Pressindo . Yogyakarta . Dapat juga diakses melalui situs :
http://books.google.co.id/books?id=xtHs4pLWdqAC&printsec=frontcover&dq=pengantar+teori+%26+manajemen+komunikasi&hl=id&ei=Gu-JTcesO8LRrQf80_jaDg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCoQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false

Briggs , A. , Burke , P. (2006) A Social History of the Media, atau, Sejarah Sosial Media : Dari Gutenberg sampai Internet, terjemahan A.R.Zainuddin . Yayasan Obor Indonesia . Jakarta . Dapat juga diakses melalui situs : http://books.google.co.id/books?id=WbYLwfKCvCQC&pg=PA331&dq=konvergensi+media&hl=id&ei=Se6JTeWsB8LsrQfQ2qDeDg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CCsQ6AEwAQ#v=onepage&q=konvergensi%20media&f=false

BPPT (Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi) . 2007 . Kajian Konvergensi Teknologi Informasi dan Komunikasi . Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi . Jakarta.

 
14 Comments

Posted by on March 23, 2011 in Teknologi Komunikasi

 

Tags: , , , ,

The Social, Political, Economic, and Cultural Dimensions of Search Engines: An Introduction (my Response)

Kemajuan teknologi pada saat ini benar-benar telah mempengaruhi segala aspek dari kehidupan kita. Rasanya, tidak ada sedikitpun kegiatan yang dapat kita lakukan tanpa menggunakan kemajuan teknologi yang ada. Dengan kemajuan teknologi, tidak dipungkiri lagi kalau kita dapat dengan mudah berinteraksi. Dengan sesama, kita dapat menggunakan kecanggihan handphone atau Blackberry untuk berkomunikasi, melalui sms, BBM, atau video call. Berkomunikasi dengan orang lain yang berada jauh dengan kita pun seolah bukan menjadi masalah, karena kita dapat menggunakan kemajuan teknologi di dunia maya, seperti situs jejaring social semacam Facebook atau Twitter. Kita juga dapat mengakses informasi dengan mudah melalui layanan mesin pencari semacam Google.

Disadari atau tidak, mesin pencari merupakan salah satu tujuan yang paling populer di web. Hal ini dapat di mengerti, karena mesin pencari mampu memberikan informasi berguna dalam jumlah yang mahaluas bagi pemakai (user) dan mempunyai kemampuan dalam hal menyaring informasi menembus isi dunia maya. Sementara hasil dari prestasi teknik secara signifikan, mesin pencari mampu mempengaruhi proses social dan institusi, yang mana mempengaruhi bagaimana fungsi mereka dan bagaimana mereka digunakan.

Mesin pencari merupakan satu dari beberapa situs dunia maya yang paling umum diakses (dapat dilihat dari list situs paling populer di dunia maya pada ranking.com, termasuk top spot yang diselenggarakan oleh msn.com, google.com, dan yahoo.com). Jutaan atau bahkan milyaran orang mengakses mesin pencari untuk mencari informasi yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari (Fallows,2005) dan mengumpulkan milyaran pertanyaan setiap bulannya (comScore,2007).  Orang-orang mengakses jasa mesin pencari hari demi hari untuk menemukan informasi tentang kejadian umum, kesehatan, produk, jasa dan kebijakan pemerintah, kejadian alam, kehidupan para selebriti, pekerjaan yang akan datang (lowongan pekerjaan), dan masih ada lagi topic-topik lain yang tak terhitung jumlahnya yang dapat di urutkan mulai dari hal-hal biasa sampai yang serius. Kita dapat mengambil contoh dalam kehidupan kita sehari-hari. Ketika kita ingin mengetahui tentang informasi kesehatan semacam sebab dan pencegahan penyakit kanker, maka jawabannya akan kita temukan dengan mudah lewat mesin pencari. Ketika kita ingin mencari informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia, sebut saja seperti yang baru-baru ini terjadi di Mesir, maka kita pun akan dapat menemukan jawabannya dengan mudah melalui mesin pencari. Ketika kita ingin mencari informasi mengenai tips diet, peraturan baru yang ditetapkan pemerintah, pertengkaran, perceraian, pernikahan, perselingkuhan, dan segala jenis konflik dalam kehidupan selebriti di luar maupun dalam negeri, tidak dipungkiri lagi, semuanya pun dapat kita temukan dengan mudah lewat mesin pencari.

Walaupun peranan utama mesin pencari adalah bagaimana orang mengakses informasi, tetapi, sebagian ilmu berfokus pada dimensi non teknik dari peralatan mesin pencari, perusahaan yang mengelola mesin pencari, atau praktek dari pengguna yang bertumpu pada mesin pencari.

Perusahaan yang mengelola mesin pencari harus melakukan berbagai macam usaha yang ekstra disiplin terhadap berbagai macam dimensi dari pertanyaan yang relevan, dimulai dari mengurutkan siapa saja yang mungkin menggunakan mesin pencari, untuk tujuan apa kemampuan distribusi dari mesin pencari digunakan, dan apakah semua isinya telah memiliki kesempatan yang sama untuk termasuk dalam hasil list atau mereka dapat dimanipulasi. Berdasarkan hal ini, dibahas juga mengenai beberapa bidang seperti komunikasi, sosiolosi, psikologi, kepustakaan dan studi informasi, dan pembelajaran melalui media. Tidak mengejutkan pula apabila terdapat barisan pertanyaan mahaluas yang diangkat oleh mesin pencari untuk menarik berbagai kelompok murid dan sarjana. Salah satu hal yang cukup sering menarik perhatian mereka adalah mengenai beasiswa untuk melanjutkan sekolah atau kuliah, baik di luar maupun dalam negeri. Tidak ketinggalan, sekolah atau universitas yang bersangkutan pun biasa menggunakan dunia maya untuk mempromosikan tentang kelebihan dan kebijakan beasiswa yang mereka miliki, yang mereka kemas dengan menarik dan strategis, sehingga mudah dilacak melalui mesin pencari.

Untuk lebih meyakinkan, aspek non teknik dari mesin pencari dan kegunaannya tidak dipetakan. Bergantung pada bagaimana luasnya suatu umpan, seseorang dapat menemukan banyak sekali penelitian relevan. Sebagai contoh, peneliti di wilayah perpustakaan dan studi informasi telah lama tertarik tentang bagaimana orang menemukan material menggunakan berbagai database. Tidak seperti pekerjaan di wilayah perpustakaan dan studi informasi yang sering kali hanya focus pada sample yang amat kecil, tidak bisa mewakili, dan jarang memperhatikan konteks social yang dicari. Sebagai contoh kita dapat memperoleh suatu informasi yang kita inginkan dengan menggunakan berbagai database, kita misalkan jika kita adalah seorang pelajar yang ingin memperoleh informasi mengenai beasiswa di suatu universitas ternama semacam Binus. Untuk memperoleh informasi tersebut, kita dapat menggunakan mesin pencari dengan menuliskan “Binus University”, “Beasiswa di Binus”, “Kebijakan penerimaan mahasiswa baru”, dan masih banyak lagi. Yang jelas, ketika apa yang kita tulis termasuk dalam database dari informasi yang kita inginkan, maka kita akan dapat menemukan jawabannya pada mesin pencari.

Lalu, apakah yang telah kita ketahui saat ini? Sebelumnya, seharusnya kita mengucapkan terima kasih kepada penelitian yang telah ada, karena dari situlah, kita dapat mengetahui kalau fungsi mesin pencari merupakan salah satu aktivitas yang paling populer di antara pengguna web (Fallows, 2005 ; Rainie & Shermak, 2005). Kita juga mengetahui bahwa ketika bertanya tentang kemampuan mesin pencari dalam mencari informasi, banyak pengguna yang cenderung merasa nyaman, karena mereka memperoleh informasi yang mereka inginkan (Fallows, 2005). Lantas, sebagai bagian dari pengguna mesin pencari, apakah ada informasi yang kita ketahui mengenai apa yang terdapat di balik layar dari mesin pencari?

Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat bukti yang mendukung jikalau pengguna mesin pencari terutama tidak mengerti tentang “behind the scenes” atau apa yang ada di balik layar dari mesin pencari. Sebagai contoh, ketika ditanya dalam suatu study apakah mereka sadar tentang perbedaan antara hasil yang dibayar dan tidak dibayar, mayoritas (62%) mengindikasikan kalau mereka tidak mengerti (Fallows, 2005). Penemuan ini dicerminkan juga oleh study yang lain, yang menanyakan pertanyaan yang sama, dimana 56% mengaku tidak mengerti perbedaan antara dua tipe hasil yang ditanyakan (yang dibayar dan tidak dibayar) (iCrossing, 2005). Lebih jauh lagi, penemuan yang terakhir mendukung jikalau study yang dilakukan ternyata tidak dilakukan secara random/ acak kepada semua pengguna, tetapi lebih kepada pria dan anak-anak muda yang lebih sering terakses dan diinformasikan mengenai aspek dari mesin pencari dibandingkan wanita dan orang tua, yang lebih jarang mengakses mesin pencari. Lalu, bagaimanakah dengan Anda ? =)

Sumber : http://jcmc.indiana.edu/vol12/issue3/hargittai.html

 
9 Comments

Posted by on March 10, 2011 in Teknologi Komunikasi

 

Tags: , ,

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

 
1 Comment

Posted by on March 1, 2011 in Uncategorized